Pages

Sunday 13 July 2014

Director in Review: David Fincher




Pernah nonton Fight Club, Se7en, atau The Social Network? Nah, film-film tersebut adalah hasil karya seorang sutradara kelahiran Denver, Colorado tahun 1962 bernama David Fincher. Dia adalah sutradara yang terkenal pandai dalam mengadaptasi sebuah cerita yang sudah ada kedalam bentuk film. Hampir semua film karyanya merupakan adaptasi dari novel atau cerita tertulis hasil karya orang lain (bukan hasil tulisannya sendiri).

Fincher memulai karirnya bukan dengan menyutradarai film layar lebar, melainkan menyutradarai iklan TV, video klip musik, dan film dokumenter. Fincher pernah menyutradarai iklan TV untuk produk Nike, Coca-Cola, Pepsi, Levi's, Converse, dan berbagai macam produk terkenal lainnya. Selain itu dia juga pernah menyutradarai video klip musik dari musisi dan penyanyi seperti Madona, Sting, Rolling Stones, Michael Jackson, Aerosmith, George Michael, Justin Timberlake, dan musisi lainnya.

Fun trivia: Fincher menolak ketika ditawari untuk menyutradarai Catch Me If You Can dan Batman Begin. Catch Me If You Can akhirnya disutradarai oleh Spielberg sedangkan Batman Begin digarap oleh Christopher Nolan. Fincher juga sebenarnya telah ditunjuk untuk menyutradarai film Mission: Impossible III pada tahun 2006 namun pada akhirnya mengundurkan diri. Fincher terkenal sebagai sutradara yang "keras" dan sering melakukan banyak pengambilan gambar (berulang-ulang) untuk satu adegan.


     1. ALIEN³ (1995)

Film layar lebar pertama yang disutradarai oleh David Fincher adalah Alien³ (1992)Film ini merupakan sequel dari film Alien (1979) yang disutradari oleh Ridley Scott dan Aliens (1986) yang disutradari oleh James Cameron. Dibandingkan dengan kedua film pendahulunya yang begitu sukses dan melegenda, film Alien³ besutan Fincher mendapatkan banyak review buruk dan rating yang kurang memuaskan.

Memorable scene from Alien³

Ternyata ada cerita tersendiri dibalik film Alien³: Fincher terlibat perselisihan dengan 20th Century Fox tentang permasalahan naskah dan anggaran film. Beredar kabar bahwa terjadi perubahan naskah cerita ketika produksi film telah memasuki fase pengambilan gambar. Fincher pun menyalahkan pihak produser yang semena-mena mengganti cerita dan tidak mempercayai dia sepenuhnya sebagai sutradara. Bahkan dalam wawancaranya dengan The Guardian pada tahun 2009 Fincher memberikan pernyataan keras:

"No one hated it more than me; to this day, no one hates it more than me."   
David Fincher

Belajar dari kejadian ini, Fincher kemudian mempunyai sebuah pemikiran: ketika film sukses maka sutradara akan mendapatkan pujian yang banyak dan bahkan pujian yang berlebihan; ketika film gagal maka sang sutradara juga lah yang akan menerima semua cercaan. Dari pemikiran inilah Fincher berpendapat bahawa dirinya harus memegang kendali penuh atas film yang dibuatnya karena lebih baik mendapat pujian atau cercaan atas hasil karya sendiri dari pada hasil karya yang dikendalikan orang lain.


     2. SE7EN (1995)

Film layar lebar karya Fincher kedua lah yang berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu sutradara yang layak diperhitungkan. Film tersebut adalah Se7en. Film yang dibintangi Morgan Freeman, Brad Pitt, Gwyneth Paltrow, dan Kevin Spacey ini bercerita tentang usaha dua orang detektif untuk menangkap seorang pembunuh berdarah dingin yang memilih mangsanya berdasarkan tujuh dosa besar.

WHAT'S IN THE BOX???

Se7en mendapatkan nominasi Oscar untuk kategori best film editing serta menempati posisi #22 di IMDB top 250. Dari film inilah dimulai trade mark alias ciri-ciri film Fincher yang dapat kita lihat di film-film berikutnya; seperti dark tone, low-key lighting, wide shot, serta alur cerita yang agak lambat. Ending film Se7en sempat ditolak dan nyaris diganti oleh pihak New Line Cinema, tapi Brad Pitt membela Fincher dengan mengancam tidak mau terlibat dalam pembuatan film jika ending yang asli (yang akhirnya dipakai) diganti.


     3. THE GAME (1997)

The Game Film Poster

Setelah sukses dengan Se7en, Fincher menyutradarai film berjudul The Game pada tahun 1997. Film ini berkisah tentang seorang pengusaha bernama Nicholas Van Orton yang diberi hadiah oleh adiknya berupa role-playing game di dunia nyata. Permainan yang misterius dan membingungkan ini membuat sang pengusaha bertanya-tanya apakah semua ini hanyalah permainan peran ataukah ada agenda tersembunyi dibalik permainan yang terkesan sangat nyata tersebut.

Film yang dibintangi Michael Douglas, Sean Penn, dan Deborah Kara Unger ini secara umum mendapatkan review yang cukup baik. Walaupun di box office U.S. hanya mendapatkan $48 juta, secara keseluruhan film ini berhasil meraih $108 juta dari total penghasilan world wide-nya. Bisa dibilang penghasilan tersebut cukup bagus untuk film dengan budget $50 juta.


     4. FIGHT CLUB (1999)

Pada tahun 1999, Fincher menyutradarai Fight Club yang disebut banyak orang sebagai karya terbaik Fincher. Fight Club adalah film adaptasi dari novel karya Chuck Palahniuk, bercerita tentang seorang pegawai kantoran pengidap insomnia yang hidupnya berubah total setelah bertemu dengan seseorang bernama Tyler Durden. Duet Edward Norton dan Brad Pitt di film ini bisa dibilang flawless, chemistry keduanya terbangun sempurna, dan ceritanya mengalir dengan sangat bagus.

Brad Pitt and Ed Norton - Fight Club

Pada awal rilis, Fight Club mendapatkan review yang buruk dan bisa dibilang gagal pada pendapatan box office-nya. Review buruk sebagian besar dikarenakan film tidak sesuai dengan ekspektasi penonton yang mengira Fight Club sebagai film action yang penuh dengan adegan laga, padahal sebenarnya termasuk drama satire. Seiring berjalannya waktu, Fight Club baru mendapatkan apresiasi dari para kritikus baik yang baru saja menonton maupun yang merubah pendapatnya tentang film ini. Fight Club menempati posisi 10 di IMDB top 250 dan sering mengisi daftar 'best movie of the year' dan bahkan 'best movie of all time' dari berbagai media.


     5. PANIC ROOM (2002)

Tiga tahun setelah Fight Club, Fincher menyutradarai film Panic Room (2002) yang dianggapnya sebagai 'mainstream thriller'. Banyak yang menyebut film ini 'just another average thriller movie' karena ceritanya yang sederhana dan digarap secara tipikal film thriller. Fincher pun bekomentar dalam DVD-nya bahwa film ini memang dibuat selayaknya 'date movie' atau B-movie yang cukup bagus tentang dua orang yang terjebak di dalam rumahnya sendiri. 

Panic Room

Panic Room dibintangi oleh Jodie Foster, Kristen Stewart, Forest Whitaker, dan Jared Letto. Film ini bercerita tentang seorang wanita (Jodie Foster) dan putrinya (Kristen Stewart) yang terjebak di dalam sebuah ruangan di rumahnya sendiri ketika terjadi sebuah perampokan. Pengambilan gambar berlangsung 140 hari. Film dengan budget $48 juta ini mendapatkan pemasukan lebih dari $92 juta di pasaran box office U.S.


     6. ZODIAC (2007)

Selang lima tahun absen dari layar lebar, Fincher kembali pada tahun 2007 dengan film berjudul Zodiac. Film berdasarkan kisah nyata perburuan pembunuh berantai yang terkenal dengan nama Zodiac Killer ini menggandeng beberapa nama yang cukup terkenal, sebut saja Jake Gyllenhaal, Mark Ruffalo, dan Robert Downey Jr. Fincher menyebut filmnya ini sebagai karyanya yang menuruti passion (a passion project) dan bukan karya atas dasar tuntutan dari pihak studio/produser.

Zodiac - A David Fincher's Passion Project

Zodiac menjadi salah satu dari tiga film dengan review terbaik sepanjang 2007, dua film lainnya adalah No Country for Old Man dan There Will Be Blood. Ketiga film tersebut merajai daftar 'Top 10 Film of 2007' di berbagai media cetak dan online. Walaupun demikian, Zodiac mendapatkan pemasukan box office yang tergolong rendah. Slow pacing, minim adegan action, dan durasi film yang panjang diduga menjadi faktor kenapa penonton lebih memilih menonton film lain dari pada menonton Zodiac.


     7. THE CURIOUS CASE OF BENJAMIN BUTTON (2002)

Film Fincher selanjutnya adalah film adaptasi dari cerita pendek karya penulis novel terkenal F. Scott Fitzgerald yang berjudul The Curious Case of Benjamin Button. Film ini adalah film kolaborasi Fincher dan Brad Pitt yang ketiga. Film yang bercerita tentang seseorang dengan kelainan alur hidup terbalik, dari tua menjadi muda, ini menggandeng beberapa aktor dan aktris ternama, diantaranya Cate Blanchett, Tilda Swinton, dan Jason Flemyng.

The Curious Case of Benjamin Button. mendapatkan 13 nominasi Oscar dan lima nominasi Golden Globe, namun dari total delapan belas nominasi tersebut akhirnya hanya berhasil memenangkan tiga piala Oscar: kategori art direction, make up, dan visual effect. Sangatlah pantas untuk film ini memenangkan ketiga penghargaan tersebut mengingat budget 150 juta dollar sebagian besar dihabiskan untuk keperluan make up dan visual effect.


     8. THE SOCIAL NETWORK (2010)

Tahun 2010 bisa dibilang sebagai masa kejayaan Fincher. Filmnya yang berjudul The Social Network berhasil memenangkan tiga piala Oscar dan tiga piala Golden Globe. Tidak hanya itu, film The Social Network merupakan salah satu film tahun 2010 yang mendapatkan banyak review positif dan bahkan menjadi film tahun 2010 dengan rating rata-rata tertinggi. Film ini mendapatkan rating 95/100 dari situs metacritic.com yang merata-rata dari total 42 kritikus.

Awards, awards, awards!

Film yang dibintangi Jesse Eisenberg, Andrew Garfield, dan Justin Timberlake ini diadaptasi dari buku Ben Mezrich berjudul The Accidential Billionaires. Bercerita tentang berdirinya Facebook dan cerita bagaimana Mark Zuckeberg mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul terutama dalam hal permasalahan legalitas yang datang dari partner-partner bisnisnya.

Apa sih yang membuat film ini mendapatkan banyak review positif dan digemari banyak penikmat film? Faktor utamanya adalah ceritanya yang mengalir dengan sangat baik dan jauh dari kesan datar, tentu saja ada nilai plus terkait Facebook, perusahaan IT bidang social networking terbesar saat ini, sebagai inti ceritanya. Tidak heran jika film ini memenangkan Oscar untuk kategori best writing adapted screenplay. Selain ceritanya, pengambilan gambar; penyutradaraan; akting; soundtrack; hingga editing dari film ini pun bisa dibilang semuanya sangat wah sehingga terciptalah film dengan ramuan yang pas untuk sebuah film berkualitas tinggi.


     9. THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO (2011)

Rooney Mara in David Fincher's The Girl With The Dragon Tattoo

Selang satu tahun dari The Social Network, Fincher merilis film terbarunya berjudul The Girl With The Dragon Tattoo (TGWTDT). Walaupun banyak yang menganggap bahwa film ini remake dari versi Swedia, tapi Fincher mengklaim bahwa film ini bukanlah remake dari film versi Swedianya melainkan adaptasi langsung dari novel karya Stieg Larsson.

Film TGWTDT bercerita tentang seorang jurnalis bernama Mikael Blomkvist (Daniel Craig) yang disewa oleh seorang pengusaha kaya untuk menelusuri hilangnya seorang gadis secara misterius. Dalam usaha pencarian tersebut Blomkvist meminta bantuan pada seorang hacker bernama Lisbeth Salander yang diperankan oleh Rooney Mara. Film ini mendapatkan empat nominasi Oscar dan dua nominasi Golden Globe, namun akhirnya hanya memenangkan satu piala Oscar untuk kategori best editing.


     10. House of Cards dan Gone Girl

Selesai dengan The Girl With The Dragon Tattoo, Fincher menjajah layar kaca dengan menggarap serial televisi berjudul House of Cards. Serial yang merupakan remake dari serial BBC tahun 1990 ini diproduseri oleh David Fincher dan dua episode awal disutradarai olehnya sendiri. Serial televisi ini mendapatkan banyak pujian dan mendapatkan sembilan nominasi Primetime Emmy. Fincher memenangkan Primetime Emmy untuk kategori Outstanding Direction for a Drama Series.


It's all about politic!

Bulan Oktober 2014 Fincher akan mengeluarkan film layar lebarnya yang kesepuluh berjudul Gone Girl, sebuah film adaptasi novel karya Gillian Flynn dengan judul yang sama. Ben Affleck yang berperan sebagai tokoh utama di film ini ternyata mengagumi kemampuan Fincher sebagai seorang sutradara. Ben Affleck rela menunda kegiatannya menyutradari film demi bekerja sama dengan Fincher. Dalam sebuah wawancara Ben Affleck berkomentar tentang Fincher:

"He's the only director I've met who can do everybody else's job better than they could," ~ Ben Affleck on David Fincher

Menurut berita yang beredar, Gillian Flynn sebagai penulis novel sekaligus penulis naskah cerita mengganti ending di film agar mereka yang belum membaca novelnya tidak terkena bocoran cerita dan mereka yang telah membaca novelnya tetap dapat bertanya-tanya dan menikmati filmnya hingga akhir cerita.

Demikian ulasan singkat sembilan film David Fincher, plus satu TV series, dan preview dari film kesepuluhnya yang akan rilis bulan Oktober tahun 2014 ini. Sebagai penutup, silakan tonton video 'mash up' dari sembilan film karya David Fincher di bawah ini. Happy watching and thanks for reading!



4 comments:

  1. dimana ya bisa dapetin komik watchmen yg langka itu :S

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini komentar Watchman kenapa di artikel David Fincher? Salah tempat mungkin. Kalau komik Watchmen ada kok di Kinokuniya, tapi ya adanya di Jakarta. Atau kalau mau beli online banyak, paling cuma nunggu shipping-nya yang lama.

      Alternatif lain: cari soft copy-nya.

      Delete
  2. Selama ini kalau nonton film suka banget sama filmnya Nolan. Tapi setelah baca ini, baru nyadar film-filmnya Fincher ini juga sering aku tonton dan emang bagus :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mereka emang sering dibandingkan, padahal dua jenis sutradara yang berbeda.

      Fincher ceritanya lebih lambat, sering kali "menyiksa", dan berkutat di karakter, kalau Nolan lebih "menggelegar" dan menggunakan plot cerita yang cepat dan padat sebagai senjata utama (tidak lupa juga twist-nya).

      Fincher lebih "grounded", sedangkan Nolan biasanya cerita aneh atau khayalan tingkat tinggi.

      Fincher suka mengadaptasi cerita, sedangkan Nolan lebih sering menulis sendiri ceritanya sendiri.

      Keduanya top notch, hanya beda gaya saja.

      Delete